Friday, April 16, 2010

Hati-hati Memakai Jas Hujan Jenis Ponco Saat Berkendara Sepeda Motor

Musim penghujan masih menjadi masalah besar bagi sebagian bikers, terutama jika hujan turun saat perjalanan menuju kantor. Sangat menyebalkan bukan jika mengalami hal tersebut? Satu-satunya acara untuk tetap melanjutkan perjalan adalah dengan menggunakan jas hujan.
Namun yang perlu diperhatikan adalah saat biker menggunakan jas hujan jenis ponco atau jubah. Pasalnya tak sedikit jas hujan jenis ini menjadi musibah bagi biker. Niat untuk menghindari basah dari guyuran air hujan, ehh malah celaka karena ujung bagian bawah jas hujan nyangkut di jari-jari motor.
Memang tidak ada larangan menggunakan jas hujan jenis ini saat berkendara motor, namun ada baiknya biker memberi perhatian lebih pada ujung jas hujan bagian belakang. Atau ada baiknya pula gunakan jas hujan jenis setelan baju dan celana. Pasalnya jas hujan jenis ini jauh lebih aman dan biker bisa berkonsantrasi penuh saat berkendara motor membelah jalan ditengah guyuran hujan, tanpa harus memikirkan ujung jas hujan yang berkibar-kibar seperti Batman dan Robin sedang beraksi.

Seperti dikutip dari pesan berantai di Yahoo Messenger yang di posting di blog pribadi Salim Suharis dua tahun silam. “dear semuanya, saya mau berbagi informasi saja..teman saya hari ini telah meninggalkan rekan2 kerja, istri dan 2 anak yang masih usia 2 tahun dan 8 bulan serta cita2nya untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi bersama keluarga tercinta karena yang bersangkutan mengalami kecelakaan individual di daerah rawamangun pada pukul 6 pagi, jas hujan yang dipakai sehari2 menyangkut di putaran rantai ban belakang motor bebek yang ia kendarai; ybs tertarik ke belakang dan jatuh dengan leher patah…… untuk rekan2 pengguna motor, plis kalo sayang nyawa…jangan deh menggunakan Jas Hujan Model Ponco kalo mengendarai motor…jangan cari alasan karena bawa ransel atau bisa dipakai berduaan aktu boncengan dan simple dalam penggunaan…tapi nyawa harus meregang…”
Kejadian ini bukan satu-satunya kecelakaan akibat jas hujan.
Maryono, warga Rawajati, Jakarta Selatan juga pernah mengalami hal serupa, beruntung saat itu dirinya sedang memacu RX-King nya dalam kecepatan rendah dan ada orang yang sigap menolong dirinya.
“Waktu itu saya pulang mengantarkan anak saya ke sekolah sekitar jam 6.30 pagi, saat kembali kerumah saya memperlambat motor saya dan berhenti di persimpangan samping Mall Kalibata. Namun betapa terkejutnya saya saat saya merasa ada yang menarik jas hujan saya dari belakang dan spontan tarikan gas meninggi karena leher saya tertarik kebelakang dan langsung terjatuh,” jelas Maryono.
“Beruntung saya diselamatkan oleh pedagang es kelapa yang langsung memotong jas huja saya. Anda bisa bayangkan, ditengah guyuran hujan deras leher anda tercekik hingga sulit bernafas dan wajah anda menempel di ban belakang karena jas hujan terlilit di jari-jari motor,” tambah ayah tiga anak ini.
Nasib baik masih berpihak pada Maryono yang saat itu laju motornya memang sedang tidak dalam kecepatan tinggi dan ada orang yang sigap menolong dirinya. Apa jadinya jika peristiwa ini terjadi di jalan yang sepi?
Ya. Ini adalah sebagian kecelakaan dari para bikers pengguna jas hujan ponco, selain berpotensi tersangkut jari-jari, bentuknya yang lebar acap kali menghalangi sepion untuk memantau lalu lintas di belakang. Jadi tetaplah berhati-hati.

Wednesday, April 14, 2010

Pemilihan Kapasitas Pompa

Untuk mempermudah pemahaman mengenai dasar pemilihan kapasitas pompa, kita ambil contoh pompa sentrifugal yang umum dipakai di dunia industri dan rumah tangga. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan impeller dan volut untuk mengubah energi kinetik menjadi energi potensial yang diberikan ke fluida cair  (liquid) sehingga dapat mengalir dari suatu titik ke titik lain.  

Perhitungan Head Pompa
Tekanan pada sembarang titik pada liquid pada prinsipnya timbul  seolah-olah akibat kolom vertikal dari liquid yang akibat beratnya menimbulkan  tekanan yang sama dengan tekanan pada titik yang satunya lagi. Ketinggian kolom ini disebut sebagai head statik yang mana dalam bentuk ketinggian (meter atau feet) dari liquid tersebut.
Head statik  yang berbanding lurus dengan tekanan liquid dan dipengaruhi oleh berat jenis  liquid (dalam satuan SG, 1 SG = 1000 kg/m3, berat jenis air di udara) dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Sebuah pompa sentrifugal akan meningkatkan energi kinetik yang berupa kecepatan aliran liquid. Energi kecepatan ini dirubah menjadi energi potensial liquid yang berupa tekanan  sesaat setelah liquid keluar dari pompa.  Oleh karena itu, tekanan dalam bentuk head statik "kurang lebih" sama besar dengan energi kinetik yang timbul dari putaran impeller (kata "kurang lebih" berarti adanya rugi-rugi gesekan pada liquid-impeller; poros impeller-bantalan atau dikenal juga efisiensi mesin). 
Hubungan energi potensial (head pompa) dan kinetik (kecepatan putar sudu/impeller) disederhanakan pada persamaan berikut:
dimana :
H = Head total yang dibangkitkan pompa, ft
v  = Kecepatan putaran impeller,  ft/sec
g = 32.2 Feet/sec2

Kita bisa memperkirakan pendekatan nilai dari head berbagai pompa sentrifugal dengan menghitung kecepatan putaran impeller dan mensubstitusikan ke persamaan 1.2 di atas. Formula sederhana untuk menghitung kecepatan putar impeller adalah sbb:
dimana :
D       = Diameter Impeller, inch
RPM = Kecepatan Putar Impeller, ft/sec

Dari formula di atas dapat dipahami bahwa energi potensial pada liquid pada pompa umumnya disebut sebagai HEAD, penggunaan istilah TEKANAN jarang dipakai utk pompa di industri. Sebagai contoh, suatu pompa dengan diameter impeller dan kecepatan putar tertentu dapat mengangkat liquid hingga suatu ketinggian tertentu, diilustrasikan pada gambar dan perhitungan di bawah ini:




Istilah HEAD yang biasanya dipakai di dunia engineering atau industri adalah :
  • Total Static Head (Head Statik Total) -  Head total dari pompa ketika tidak dalam keadaan operasi.
  • Total Dynamic Head  atau Total System Head (Head total sistem) -Head total pompa ketika beroperasi.
  • Static Suction Head (Head Isap Statik) - Head pada posisi isap pompa, pada saat pompa mati dan ketinggian head lebih tinggi posisinya daripada impeller pompa.
  • Static Suction Lift (Head Isap Angkat)- Head pada posisi isap pompa, pada saat pompa mati dan ketinggian head lebih rendah daripada impeller pompa. 


  • Static Discharge Head (Head Sembur Statik) - Head pada sisi sembur pompa ketika pompa mati.
  • Dynamic Suction Head/Lift (Head isap Dinamik/angkat) - Head pada sisi isap pompa ketika pompa beroperasi.
  • Dynamic Discharge Head (Head Sembur Dinamik) - Head pada sisi sembur pompa ketika pompa beroperasi.

Sumber:
http://www.gouldspumps.com/cat_pf_0001.html
http://www.engineeringtoolbox.com/centrifugal-pumps-d_54.html

Referensi :  

Tuesday, April 13, 2010

Vacancy for Mechanical Engineer - PT Verity HR

VERITY HR provides Human Resources consulting services to new and established companies in Australia and Indonesia. Verity HR has a team of consultants that partner with clients to deliver Specialist and Generalist HR Management. Our team of specialists with over a decade’s experience in Mining, Engineering, Manufacturing, Architecture, Oil & Gas and Energy & Water pride themselves on providing exceptional service to clients nationally and internationally. Verity HR also provides Employment Services for individuals looking to create new employment opportunities and maximize their current employment situation within the Resources Industry.

www.recruitment-indonesia.com

Our client is a reputable mining company with a significant development project in Bontang, Kalimantan Timur. The project is well advanced and now requires the services of a suitably qualified and experienced individual to fill the role of Mechanical Engineer.


MECHANICAL ENGINEER (Jakarta Raya)
Key Responsibilities:
  • Maintain and repair fixed and mobile equipment.
Requirements:
  • Candidate must possess at least a Diploma or Bachelor's Degree in Engineering (Mechanical) or equivalent.
  • At least 2 - 5 year(s) of working experience in maintenance and repair of fixed equipment and mobile equipment is required for this position.
  • Preferably Senior Staffs specializing in Engineering - Mechanical/Automotive or equivalent. Job role in Mechanical Engineer or Technician/Support.
  • 1 Full-Time positions available.
  • Proficient in english, spoken and written.
Benefits:

  • Salary is negotiable.



  • Attractive packages are available for top candidates.


    Please email your applications (in English and MS Word format) to:

    aziza@verity.net.au



  • Monday, April 12, 2010

    Sekilas Tentang Pompa

    Pompa merupakan peralatan konversi energi yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida cair untuk dapat mengalirkan fluida cair tersebut dari suatu tempat ke tempat lain. Tekanan yang dapat ditingkatkan oleh pompa dapat bervariasi sesuai kapasitasnya. Tekanan merupakan parameter desain yang sama pentingnya dengan data laju aliran fluida yang mampu dialirkan. Pada tahun 1842 oleh Ewbank, bentuk desain awal pompa digunakan untuk mengambil air dari sumur dan waduk. Berdasarkan cerita dari seorang mantan tentara Brazil yang juga sejarawan di bidang sains, pompa sentrifugal pertama kali diciptakan oleh Francesco di Giorgio Martini untuk dipakai sebagai mesin pengangkat lumpur.
    Secara umum, pompa diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerjanya menjadi dua jenis yaitu pompa dinamik dan pompa displacement. Pompa dinamik menggunakan prinsip bahwa penambahan tekanan pada filuida dilakukan dengan menambah energi kinetik (gerak) pada fluida tersebut sehingga terbentuk energi potensi agar aliran fluida bisa terjadi. Perubahan energi terjadi pada impeller dan atau volute. Untuk pompa displacement, penambahan tekanan pada fluida dilakukan dengan mengkompresi fluida cair yang notabene merupakan fluida yang tidak kompresibel sehingga menambah energi potensial fluida agar bisa mengalir (maaf kalau sedikit membingungkan, hehe...:D).
    Pompa displacement dan pompa dinamik yang sering diaplikasikan di dunia industri masing-masing terdiri dari berbagai jenis dan kategori berdasarkan fungsi dan kapasitasnya.

    Dasar Kerja Pompa
    Pompa pada umumnya bekerja menggunakan prinsip Bernoulli, yaitu energi total dari suatu fluida merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik. Secara sederhana prinsip kerja dari pompa digambarkan pada skema berikut :


    Energi listrik dari motor/engine dirubah menjadi energi kinetik (kecepatan putaran)  pada impeller lalu ke tekanan fluida yang akan dipompa. Perubahan energi terjadi di impeller dan volute. Impeller merupakan komponen yang berotasi yang mengkorversi energi putaran menjadi energi kinetik. Volute merupakan komponen diam yang merubah energi kinetik menjadi energi potensial dalam bentuk tekanan fluida.

    Persamaan Bernoulli yg diterapkan pada fluida yang tidak terkompresi (incompressible fluid) adalah sebagai berikut:





    di mana:
    v = kecepatan fluida
    g = percepatan gravitasi bumi
    h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
    p = tekanan fluida
    ρ = densitas fluida
    Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
    • Aliran bersifat tunak (steady state)
    • Tidak terdapat gesekan (inviscid)
    Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

     



    Jadi, melalui beberapa langkah penurunan persamaan bernoulli dan hubungannya dengan energi kinetik yang dihasilkan dalam bentuk kecepatan aliran keluar, besar energi  (umumnya dalam besaran head) yang dibutuhkan untuk mengalirkan fluida cair atau fluida gas mach rendah adalah sebagai berikut:
    h = (p2 - p1)/(ρ  g) + v22/(2 g)
    dimana :
    h   = Total head yang dibangkitkan,m
    p2 = tekanan keluaran (outlet pompa), N/m2
    p1 tekanan masuk (inlet pompa), N/m2
    ρ  =   massa jenis fluida, kg/m3
    g  =  percepatan gravitas (9.81),  m/s2
    v2 = kecepatan aliran keluar (di outlet), m/s
    Mengenai pemilihan kapasitas dan jenis pompa akan dibahas pada artikel selanjutnya.
    Sumber Pustaka :
    1. http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli 
    2. http://en.wikipedia.org/wiki/Centrifugal_pump 
    3. Igor Karassik, Pump Handbook

      Tuesday, April 6, 2010

      Suzuki Splash, City Car dengan Harga Middle End

      Ketika diajak menjajal Suzuki Splash oleh PT Suzuki Indomobil Sales di Bali pada 4-6 Maret lalu, ada 4 hal yang menjadi daya tarik dari kendaraan baru yang menjadi andalan Suzuki di pasar otomotif nasional ini. Pertama, kehadirannya pada 21 Maret mendatang akan menjadi pengobat kekecewaan bagi pencinta produk Suzuki yang tidak puas dengan tampilan Karimum Estilo. Hal ini khususnya bagi konsumen yang merasa tidak bisa membeli kendaraan hatchback seperti Suzuki Swift, Toyota Yaris, atau Honda Jazz lantaran terlalu mahal.
      Untuk tipe standar, Splash ini dibanderol Rp 139 juta atau lebih murah sekitar Rp 10 juta dari Karimun Estilo. Splash juga jauh lebih murah ketimbang hatchback yang disebut di atas. 
      Adapun tipe GL-nya dihargai Rp 145 juta. Kedua harga itu on the road untuk Jakarta.
      Mirip Opel Agila
      . Daya tarik kedua ada pada penampilannya. Karakter desainnya mengarah ke mobil Eropa. Jika dilihat dari samping, maka mobil ini hampir menyerupai Mercedes A-Class. Jika dari belakang, maka desain lampunya yang berada di pilar C (mulai dari tengah ke atas) menyerupai Hyundai Atoz. Namun, Splash ini kembaran dengan Opel Agila. Jelas bahwa posturnya hatchback.
      Uniknya, pihak SIS menyebut kendaraan baru mereka ini sebagai mini multi purpose vehicle (MPV). "Karena konsep dasarnya diambil dari wagon. Tadinya, kami mau menamakannya mini wagon, tapi akhirnya lebih tepat mini MPV," sebut Johanes Saragih, Brand Manager R4 PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).
      Menurut Johanes, proses pembuatan Splash dimulai pada 2003. Kala itu, Jepang mengirim 10 teknisi ke Eropa untuk melakukan observasi. Pada 2006, kehadirannya dimulai dalam bentuk konsep yang dipajang pada Paris Motor Show. Tahun berikutnya, mobil ini tampil di Frankfurt Motor Show sebagai produk massal, dan pada 2009, Splash diproduksi di India.
      Daya tarik ketiga ada pada ruang interiornya yang cukup lega dan mengingatkan saya pada Suzuki Karimun. Padahal, wheelbase-nya 2.360 mm atau sama dengan Karimun Estilo. Bagian dalam mobil ini bisa lega lantaran platform Splash diambil dari Suzuki Swift.
      Menariknya, posisi takometer berada di atas dasbor. Selain itu, seluruh instrumen indikator terpusat berada di sisi penunjuk kecepatan. Tuas perseneling menyatu dengan konsol boks tengah dan hal ini menambah kesan elegan. Sayang, Splash ii tidak dilengkapi tilt steering.

      Tenaga bawah besar. Daya tarik terakhir adalah tenaga mesin. Mini MPV ini menggendong mesin K12M DOHC 4 silinder segaris injeksi berkapasitas 1.197 cc. Dapur pacu ini berbahan aluminium. Namun memang, posisi intake manifold masih konvensional (berada di dekat firewall).
      Kendati begitu, cukup kaget rasanya ketika entakan tenaga yang muncul begitu besar. Kesempatan itu dirasakan ketika kami mengikuti Fun Rally dengan rute dalam kota yang mengunjungi 4 pos. Namun, karena tak bisa mendapatkan kecepatan maksimum, lomba itu pun dimanfaatkan untuk merasakan kestabilan dan kelincahan.
      Data Spesifikasi
      Panjang 3.715 mm
      Lebar 1.680 mm
      Tinggi  1.618 mm
      Jarak Sumbu Roda 2.360 mm
      Radius putar 4.700 mm
      Mesin K12M DOHC
      Silinder 4, in-line
      Jumlah katup 16
      Tenaga Maks 10.0 : 1
      Torsi Maks 85 PS @ 6.000 rpm
      Kapasitas tangki 113 Nm @ 4.500 rpm
      Setir Electronic Power Steering
      Suspensi     Depan MacPherson Strut & Coil Spring
      Belakang Torsion Beam & Coil Spring
      Rem Depan Disc Brak
      Belakang Drum
      Ban      Tipe Std 165/80R14 (steel)
                   Tipe GL 185/60R15 (alloy)

      Dalam kondisi lalu lintas padat dan kilometer menunjukkan 20 km/jam, pergerakan masih bisa memanfaatkan gigi 3. Saat mau tancap gas, tak perlu pindah gigi dua. Tekan pedal gas, mobil pun langsung ngacir. Getaran mesin baru terasa ketika gigi tiga pada putaran 1.600 rpm. Boleh jadi, tenaga yang besar ini muncul karena aliran udara menuju ruang bakar yang panjang berkat desain intake manifold melingkar dan terbuat dari bahan plastik.
      Seandainya harga mobil ini dibuka antara Rp 130 juta dan Rp 135 juta, target 800 unit per bulan bisa tercapai.